Sekapur Sirih

Blog ini berisi tentang beberapa hal yang saya miliki, tapi mohon maaf bila penyusunannya belum beraturan sebab masih dalam tahap belajar

Kamis, 19 Januari 2012

PUISIKU

IBU

Sembilan bulan
Kau bawa aku dalam rahimu
Dengan susah payah
Dengan perjuangan yang sungguh luar biasa
Kau melahirkanku
Kau tunjukkan kebesaran hatimu

Sakit yang teramat sangat
Hilang seketika ….
Tatkala terdengar tangisan bocah

Ibu ….
Begitu besar pengorbananmu
Hingga … ku tak mampu tuk menebusnya
Menebus segala rasa yang kau berikan
Suka duka, tawa canda, dan bahagia

Kini, segala baktiku…
Aku persembahkan untukmu
Untukmu ibuku

Manado, Medio Juli 1998






























RINTIHAN HATI I

Allah ….
Kuserahkan seluruh hidupku
Tuk berada pada genggaman-Mu
Kupasrahkan segalanya
Hanya pada-Mu

Aku yakin
Dibalik derita ini
Kau rancang sebuah bahagia
Bahagia yang kau sketsa hanya untukku




RINTIHAN HATI II

Air mata bercucuran
Menetes membasahi pipi
Mengenang semua derita
Derita yang tertoreh di hati

Dia… yang kuharapkan
Jadi panutan hidupku
Kini membiarkanku
Terhempas… teraniaya…
Tanpa pembelaan atau pun tanya

Dia biarkanku
Bergumul dengan derita
Derita karena penolakan keluarga

Tuhan ….
Beri aku kekuatan
Keperkasaan tuk hadapi semua ini
















PERMATA HATI

Anakku ….
Kau buah hatiku
Permata hati yang tak terganti
Dengan apa pun yang ada di bumi

Ku terkenang
Tatkala kau masih balita
Tiap pagi kau bangun dengan senyum bahagia
Senyum yang indah tiada tara

Tangisanmu …
Memecah kesunyian malam
Laksana nyanyian dewi-dewi
Yang turun dari kayangan

Anakku ….
Kini kau beranjak remaja
Kau mulai mengenal cinta
Cinta pada orang tua
Cinta pada sesama

Namun satu pesan mama
Jagalah hartamu yang paling berharga
Agar kau tak terlena
Bujuk rayu lelaki durjana





















NYANYIAN ALAM

Pagi yang cerah
Kupu-kupu beterbangan
Hinggap di antara mekarnya bunga
Bergoyang di antara ranting dan dedaunan

Angin berhembus
Menambah sejuknya suasana
Menambah gairah kerja
Bagi manusia
Yang selalu ingin berkarya





SYUKUR

Di keheningan malam
Ku terpekur di atas sajadah
Untaian doa dan harap terucap
Dari bibir yang penuh dosa

Segala anugrah yang kuterima
Tak terkira dan tak terkata
Namun … mengapa hanya kurang yang kurasa
Yang kini tampak oleh mata

Tuhan, betapa naifnya aku
Tak mau melihat semua anugrah-Mu
Kini hanya ucap syukur yang ada
Atas segala yang ku punya




























KARYAMU


Pagi buta kau berangkat
Meninggalkan rumah tuk mulai bekerja
Menuju sekolah
Tempatmu berkarya dan mencari nafkah

Jalan yang sepi
Kaulalui tiap pagi
Bertemu pedagang dan petani
Yang berhamburan mencari rizki

Indahnya pagi …
Sejuknya udara menyelusup di hati
Menghilangkan segala penat yang tak terperi

Semua kaulakukan untuk negeri
Untuk kemajuan anak bangsa ini
Agar mereka jadi orang yang berbudi